Jumat, 19 November 2010

GEJALA PASCA VULKANISME, PEMANFAATAN

A. GEJALA PASCAVULKANISME
Gejala pascavulkanisme ditandai dengan kegiatan sebagai berikut.

1) Sumber gas atau ekshalasi mengeluarkan gas-gas sebagai berikut.
· Gas belerang (H2S) yang dinamakan solfatar, terdapat di Gunung Welirang,
Gunung Arjuna, dan Gunung Anjasmoro (Jawa Timur).
· Gas uap air (H2O) yang dinamakan fumarol, terdapat di Kawah Kamojang
(Jawa Barat), Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), dan Sulawesi Utara.
· Gas asam arang (CO2) yang dinamakan mofet terdapat di Kawah Timbang
dan Sinila Diaeng (Jawa Tengah), Gunung Tangkuban Perahu, Gunung
Papandayan, Ciremekati (Jawa Barat), dan Kawah Ijen (Jawa Timur).

2) Sumber air panas (term) letaknya di Cipanas (Jawa Barat), Baturaden (Jawa
Tengah), dan Cangar (Jawa Timur).
4) Sumber air mineral (makdani), misalnya zat belerang yang terdapat di Maribaya
(Jawa Barat) dan Baturaden (Jawa Tengah).
5) Geyser adalah air panas yang memancar dari dalam bumi, biasanya tidak memancar
terus-menerus, tetapi secara berkala. Misalnya di Cisolok (Jawa Barat).

B. MANFAAT GUNUNG API

Manfaat adanya gunung api adalah sebagai berikut.
1) Abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung api bersifat menyuburkan tanah
pertanian di sekitarnya sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian penduduk.
2) Bahan galian gunung berapi, misalnya bijih logam, besi, emas, tembaga, dan perak
biasanya terdapat di daerah bekas vulkan (gunung berapi).
3) Hasil letusan dapat digunakan sebagai bahan bangunan (pasir batu).
4) Daerah gunung berapi yang tinggi, misalnya Gunung Semeru dan Gunung Merapi
biasanya dapat dipakai sebagai daerah penangkap hujan.
5) Dapat memberikan kemungkinan adanya irigasi yang baik serta PLTA.
6) Memberi kemungkinan untuk mengusahakan bermacam-macam tanaman budidaya.
7) Dapat dijadikan sebagai objek wisata yang menarik dengan adanya gejala
pascavulkanisme, seperti Pegunungan Dieng, Gunung Bromo, dan Kawah Tiga
Warna di Flores.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar