Jumat, 19 November 2010

BENTUK MUKA BUMI YANG BERKAITAN DENGAN EROSI, DENUDASI DAN SEDIMENTASI

A. BENTUK MUKA BUMI AKIBAT PROSES EROSI

Erosi adalah peristiwa hilangnya dan terangkutnya runtuhan batuan oleh suatu tenaga di
permukaan tanah, misalnya dilakukan oleh air, angin, atau gletser. Air yang mengalir di
sungai melakukan erosi terhadap batuan yang dilaluinya, baik pada bagian tepi maupun
pada bagian dasar sungainya.

Erosi oleh sungai
Proses erosi sungai dapat menentukan tingkat usia sungai.

a) Stadium muda (young stream)
Sungai dikatakan dalam stadium muda apabila terjadi ketidakseimbangan antara proses
erosi dan sedimentasi, di mana erosi jauh lebih besar dibandingkan dengan sedimentasi.
Tanda-tandanya adalah

· proses erosi sangat aktif, baik erosi ke bawah maupun erosi ke samping.
· lembahnya mempunyai lereng yang terjal (berbentuk huruf V)
· banyak dijumpai air terjun (waterfall)
· pengikisan vertikal lebih kuat dibandingkan dengan pengikisan horizontal

b) Stadium dewasa (mature stream)

Sungai dikatakan dalam stadium dewasa apabila sudah terdapat keseimbangan antara
proses erosi dan sedimentasi. Tanda-tandanya adalah

· kecepatan alirannya berkurang
· lerengnya tidak tidak terlalu tajam (berbentuk huruf U)
· erosi ke bawah sudah tidak begitu kuat

c) Stadium tua (old stream)

Sungai dikatakan dalam stadium tua apabila pada bagian hilirnya terjadi pengendapan yang
sangat besar, sedangkan di bagian hulunya hanya terjadi sedikit sekali atau sama sekali
sudah tidak ada erosi. Tanda-tandanya adalah

· proses erosi sangat kecil, sedangkan proses sedimentasi sangat besar
· terdapatnya dataran banjir (flood plain), yaitu daerah di kiri dan kanan sungai apabila
sungai mengalami banjir akan tergenang dan terdapat endapan-endapan material, sewaktu
air telah surut endapan material tersebut tertinggal
· dijumpai adanya meander

Erosi oleh air laut (abrasi)

a) Desakan yang kuat dari gelombang yang memecah pantai mempunyai pengaruh
langsung pada pantai dan secara tidak langsung menekan air yang terjebak di dalam
retakan batuan dan batuan itu mengalami retakan lebih besar lagi ketika air kembali ke
laut.
b) Pecahan -pecahan batuan di dalam air menggelinding pada dasar cliff yang akhirnya
melahirkan proses korasi. Proses ini bisa terjadi di pantai -pantai yang terdiri atas batuan
yang mudah larut, misalnya batu kapur. Akibat erosi dari pelarutan kalsium karbonat
oleh air menyebabkan batuan menjadi melemah dan akhirnya hancur.
c) Cliff atau tebing pantai
Cliff adalah pantai dengan batuan keras yang terjal dengan pegunungan yang curam.
Perjaan erosi laut terjadi pada zona yang relatif sempit dan datar sehingga cliff tidak
stabil dan runtuh. Jika muka cliff yang mundur tertinggal oleh dasar yang telah dierosi
maka disebut wave cut platform. Pada tempat ini material hasil erosi diendapkan.

d) Cave (gua), arch, stack, dan stump

Pengerjaan erosi laut mencapai batuan yang lembut di sepanjang dasar cliff, seperti
pada garis patahan atau sejenisnya karena erosi ini mungkin terjadi bentuk yang disebut
cave (gua). Jika cave ini terbentuk pada kedua sisi erosi yang berkelanjutan akan terus
menerobos dan kedua gua itu bersatu sehingga terjadilah arch. Arch ini terus menerus
terkena erosi, yang tertinggal hanya tiang-tiang batu yang berdiri jauh dari cliff, ini
yang disebut stack. Erosi pada dasar stack terus berlangsung sehingga stack itu runtuh
dan terdapat di bawah permukaan air laut dan ini yang disebut stump.

e) Pantai fjord adalah pantai yang berlekuk- lekuk jauh menjorok ke arah daratan (seperti
teluk yang sempit), tebingnya sangat curam, lembahnya berbentuk huruf V dan
biasanya dasar lautnya dalam, tetapi ambangnya dangkal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar